Purwosari (Wartabromo) – Muhammad Hasan Bisri, Mahasiswa Yudharta Purwosari, Kabupaten Pasuruan ini tergolong sukses. Kesuksesannya dalam belajar sambil berbisnis, menginspirasi banyak mahasiswa lain di kampus tempatnya kuliah.
Keberhasilan remaja kelahiran Malang 22 tahun yang lalu ini, didapatkan dengan banyaknya usaha dengan bisnis yang digelutinya selama 5 tahun terakhir. Bisnis percetakan dan barang-barang elektronik di area kampusnya, sangat mendukung berkembangnya usaha lantaran banyaknya siswa dan mahasiswa yang berada di komplek pusat pendidikan di purwosari.
Meskipun keseharian sibuk dengan bisnis yang meraup untung puluhan juta rupiah, Hasan beserta enam karyawan yang sama-sama masih kuliah semester 8, tetap memprioritaskan kegiatan kuliahnya.
“Saya tidak silau dengan omset puluhan juta per bulan, ilmu tetap nomor satu.” kata Hasan, Kamis (10/9/2015).
Hasan pertama kali memulai usahanya dengan menyewa stan kecil di area kampus, bermodal Rp 250.000, yang dapatkan dari menyisihkan uang bulanan kiriman orang tuanya. Dengan semangat dan tekad, Hasan merintis usaha mulai dari nol serta didukung para sahabat.
Hasan owner toko kapeka (Kedai Pemuda Kreatif) sengaja merahasiakan keberhasilan bisnisnya, dari orang tua dan keluarga besarnya. Karena ia ingin memberikan kejutan setelah di wisuda nanti.
“Saya mulai usia 13 tahun sekolah di Purwosari. Saya tak ingin ngerepotin orang tua terus.” lanjutnya.
Cara Hasan menyembunyikan keberhasilan bisnis dari orang tuanya, dengan tetap menerima uang kiriman bulanan. Sehingga kedua orang tuanya tidak curiga.
“Kiriman hanya cukup untuk biaya mengerjakan tugas kuliah saja. Tapi tetap saya terima agar beliau tidak curiga dengan usaha saya, ” ujarnya.
Untuk pengembangan bisnisnya, saat ini Hasan sudah memiliki beberapa cabang di sejumlah tempat yang bernuansa khas nasionalis dan religius. Tapi dia tidak berpuas diri dan membuat rencana jangka panjang dengan dengan membuka ratusan cabang se-Indonesia.
Penghasilan puluhan juta rupiah setiap bulannya, tidak digunakannya untuk foya-foya. Uang yang didapat, selain digunakan biaya kuliah dan hidup sehari-hari. Ternyata masih bisa ditabung dan membayar biaya pendidikan teman-teman kuliah dan siswa kurang mampu.
Dengan penghasilan yang besar, pemuda asli Kalipare, Malang ini diidam-idamkan para mahasiswi di kampusnya. Namun ia memegang teguh prinsipnya, untuk tidak berpacaran hingga menikah nanti. (ipg/yog)