Pasuruan (warta bromo) – Dengan pola modern menggunakan geomembran, hasil panenan petani garam di kelurahan/Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, meningkat hingga 100%.
Penggunaan geomembran dalam pembuatan garam tersebut, baru diuji cobakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan kepada beberapa petani. Selain hasil panen yang meningkat tajam, kwalitas garam juga lebih bagus seperti yang dilakukan saat Panen Raya Garam, Kamis (10/9/2015).
“Sebelumnya menggunakan pola tradisional dan menghasilkan 4 ton setiap minggunya. Tapi dengan geomembran panenan bisa 7,5 ton hingga 8 ton,” kata Syamsuri, salah seorang petani garam.
Penggunaan geomembran dilakukan setelah lokasi lahan tanah dipadatkan. Selanjutnya lahan dilapisi dengan geomembran.
“Setelah semua siap, air dimasukkan untuk memulai proses. Tapi setiap hari harus dilihat, terutama untuk memeriksa kincir angin dan mengaduk. Sehingga kadar kekeringan garam merata,” imbuh Sujak, petani garam lainnya.
Dengan penggunaaan geomembran, kwalitas garam yang dihasilkan juga makin bagus. Dengan pola tradisional, harga jual garam hanya sebesar Rp 400 perkilo. Tapi dengan pola geomembran, kwalitas lebih bagus dengan harga sebesar Rp 500 perkilo.
Untuk sekali panen seminggu sekali, dengan luas lahan berukuran 17 X 50 meter, dihasilkan garam sekitar 8 ton. Dengan harga Rp 500 perkilonya, seminggu sekali petani garam bisa mengantongi uang sekitar Rp 4 juta dan belum dikurangi biaya operasional. (hrj/hrj).