Pasuruan (wartabromo) – Sekeras apapun kerja polisi mencegah kecelakaan lalu-lintas akan sia-sia jika para pengendara mengabaikan keselamatannya. Sebagian besar penyebab kecelakaan karena kesalahan manusia.
“Sebagian besar kecelakaan karena tak tertib dan tak indakan aturan. Pengendara memaksa menyalip saat marka tak putus, menyalip dari kiri, hingga memacu kecepatan melebih aturan,” kata Kasat Lantas Polres Pasuruan Kota, AKP Sumino, Selasa (8/9/2015).
Jalan Jalur Pantura Tapal Kuda Pasuruan yang menjadi tanggung jawab Sat Lantas Polres Pasuruan memiliki panjang 31 kilo meter, mulai dari Kraton hingga Nguling. Insfrastruktur jalan di jalur ini sangat sangat bagus dan memenuhi stardar jalan nasional.
Justru jalan yang mulus sangat membahayakan jika pengendara abai. Pengendara sering tergoda memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Padahal, sesuai aturan kecepatan maksimal di dalam kota 40 km/jam dan setelah keluar dari kota 60 km/jam.
“Karena jalan mulus kendaraan dipacu dengan kecepatan tinggi. Banyak pengendara yang memaksakan diri meski dalam keadaan mengantuk. Kita juga ditemui penyebab kecelakaan karena rem blong atau sok-sok tidak mau mengalah dengan kendaraan patwal atau ambulan seperti yang terjadi beberapa waktu lau,” urai Sumino.
Sumino juga meyayangkan masih banyak kendaran barang yang mengangkut orang, padahal razia selalu dilakukan. Ia mencontohkan truk pekerja pabrik yang mengalami kecelakaan beberapa waktu lalu yang menutupi baknya dengan terpal.
“Kerja kita akan sia-sia jika warga tak sayang nyawanya sendiri,” tukas Sumino. (fyd/fyd)