Pandaan (wartabromo) – Keberadaan jalan tol Gempol-Pandaan sangat diharapkan menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan yang selama ini terjadi di beberapa kawasan, seperti simpang tiga Kejapanan dan simpang tiga Arteri Gempol.
Namun apakah benar demikian?
Berdasarkan pantauan wartabromo, dari kenyataan yang terjadi saat ini, justru kemacetan dan antrean kendaraan berpindah ke simpang empat Taman Dayu (TD) Pandaan. Antrean panjang kendaraan hingga berkilo-kilo meter terjadi dijalur yang menjadi exit tol tersebut. Bahkan tidak jarang, adanya pengguna jalan yang melanggar garis marka sehingga kemacetan hingga masuk wilayah Sukorejo, utamanya saat libur akhir pekan.
Durasi nyala lampu traffic pun menjadi hal yang dikeluhkan pengguna jalan. Akibatnya banyak pengendara roda dua yang dari arah kota Pandaan menuju arah Sukorejo sering kali melakukan pelanggaran dengan menerobos lampu merah karena tidak sabar. Selain membahayakan diri sendiri, tindakan tersebut juga membahayakan pengguna jalan lain.
Sistem buka tutup arus dan kontraflow menjadi opsi bagi jajaran lalu lintas daat ini.
Kanit Turjawali Polres Pasuruan, Ipda Gede Sukana kepada wartabromo.com mengatakan, pemberlakuan kontraflow dari arah Malang dan flashing lampu traffic dengan pengaturan buka tutup arus menjadi alternatif yang bisa dilakukan oleh petugas.
“Hanya itu yang dapat kita lakukan, kontraflow dan penarikan arus,” terang Ipda Gede Sukana.
Menurutnya, selama ini dari pihak-pihak terkait seperti Dishub, Bina Marga serta pengelola jalan tol belum ada langkah perubahan di simpang empat Taman Dayu Pandaan. Kemacetan selalu menjadi momok baru di jalur Surabaya-Malang ini. (egy/yog)