Pasuruan (wartabromo) – Harga gabah kering panen di tingkatan petani terus menurun namun pihak Bulog ternyata belum juga menunjukkan aksi turun tangan. Akibatnya muncul kekhawatiran akan menjadi permainan tengkulak.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan, Ikhwan mengatakan, jika Bulog tidak turun tangan, petani tidak mempunyai pilihan lain sehingga menjual hasil panennya ke tengkulak. Akibatnya, harga beras bisa menjadi tidak stabil dan mengalami kenaikan.
“Petani tidak akan punya pilihan lain, kecuali menjualnya ke tengkulak. Tidak mungkin petani terlalu lama menimbun hasil panennya, ” kata Ikhwan.
Data dilapangan menunjukkan harga varian jenis IR 64 saat ini terus turun antara Rp 3.400 hingga Rp 3.500 perkilonya.
“Harga itu sudah dibawah patokan yang ditentukan pemerintah untuk dapat diambil oleh Bulog, yakni Rp 3.700 setiap kilonya. Tapi hingga saat ini Bulog masih juga belum membelinya,”lanjut Ihwan.
Pada 2015 ini, Pemkab Pasuruan menargetkan luasan lahan panen untuk padi meningkat menjadi 101.000 hektar dengan tingkat produktifitas sebesar 6,9 ton/hektar dan total produksi sebanyak 696.900 ton. (hrj/yog)