Lekok (wartabromo) – Nasib yang dialami Lia Sugiarti (8), bocah yatim asal Desa Gejugjati Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan mewakili sebuah ironi bahwa betapa kepedulian pada orang miskin sangat rendah sekali. Lia yang mengalami luka bakar akibat bermain lilin, ditolak berobat di rumah sakit hingga menanggung penderitaan karena lukanya yang terus bertambah parah.
Setiap hari ia hanya bisa menangis, menjerit menahan sakit. Sementara ibunya, Suami (30), tidak mampu berbuat apa karena terjerat kemiskinan. Perempuan itu adalah janda yang tinggal dirumah sederhana.
Dikunjungi ke rumahnya yang berdinding anyaman bambu, Sabtu (21/3/2015), ibunda Lia mengatakan Luka bakar yang dialami putrinya didapatkan tiga bulan lalu. Saat memainkan lilin, tiba-tiba pakaiannya terbakar dan mengenai pinggul kirinya.
Sebelumnya ia sudah membawa Lia ke puskesmas kemudian dirujuk ke RSUD Bangil. Namun rumah sakit menolak merawat Lia meski memiliki Jamkesmas.
“Ditolak rumah sakit, disuruh berobat ke Surabaya atau Malang,” kata Suami sembari terus mengipasi luka anaknya dan menenangkannya karena terus menangis.
Suami, mengatakan ia terpaksa pasrah karena tak tahu lagi harus berbuat apa. Apalagi, ayah Lia sudah lama meninggal dunia.
Hingga akhirnya, luka bakar yang dialami Lia semakin parah. Luka di sekujur pinggul dan kaki kirinya itu mulai membusuk. Tiap hari Lia terus menangis dan menjerit kesakitan. (fyd/fyd)
Lihat Berita Videonya :