Pasuruan (wartabromo) – Tidak seperti lazimnya pasangan kepala daerah, perilaku berbeda ditunjukan Wali Kota Hasani dan Wakilnya Setiyono saat menghadiri even tahunan Pasoeroean Djaman Bijen yang diselenggarakan di halaman Gedung Olah Raga Untung Suropati, Kota Pasuruan, Jumat (6/3/2015).
Kedua kepala daerah yang sudah bertekad pecah kongsi dalam Pilkada 2015 ini tampak ogah saling berbicara dan sama-sama bersikap dingin satu sama yang lain.
Ketika acara hendak dimulai dengan sebuah upacara di jalan depan GOR, keduanya yang berdiri bersama anggota Forum Pimpinan Daerah lain tidak tampak saling bertegur.
Hasani tampak serius menunggu panggilan master of ceremony naik ke panggung sebagai inspektur upacara. Sementara, Setiyono yang berdiri di sebelahnya asyik mengobrol dengan Kapolres Asep Akbar Hikmana.
Hasani yang diam dan Setiyono yang berbincang santai berselipkan canda tawa dengan Asep Akbar Hikmana menjadi pemandangan yang kontras yang tidak banyak diperhatikan warga.
“Semoga acara ini bisa terus digelar setiap tahun. Dengan ini kita bisa melestarikan budaya dan tradisi lokal dan lebih menghargai kota kita,” kata Hasani dalam sambutannya.
Suasana dingin antara dua kepala daerah berlanjut saat upacara selesai dan rombongan memasuki halaman GOR. Tak seperti layaknya pasangan kepala daerah, Hasani dan istrinya mendatangi satu demi satu stand yang ada tanpa didampingi sang wakil. Meski tanpa didampingi sang wakil, Ketua PKB Kota Pasuruan ini tampak nyaman.
Sementara itu, di saat Hasani dan istri asyik mencicipi menu yang disediakan di setiap stand dan menyalami warga, Setiyono dan istri memilih mencari stand di sisi barat dan duduk manis sambil menikmati menu ditemani Asep Akbar Hikmana. Setiyono juga tampak sangat menikmati hidangan yang disajikan.
Baik Hasani dan Setiyono memang sama-sama berniat mencalonkan diri sebagai wali kota dalam Pilkada 2015 mendatang. Perebutan kursi Pasuruan 1 (satu) antara Ketua PKB Kota Pasuruan dan Ketua Golkar Pasuruan ini diprediksi akan berlangsung panas.
Pasoeroean Djaman Bijen merupakan puncak peringatan Hari Jadi Kota Pasuruan ke329. Selain menampilkan berbagai atraksi kesenian tradisional dan parade pakaian tradisional, sebanyak 112 stand menyediakan berbagai menu tradisonal. Panitia menyediakan 10.000 menu berbagai jenis untuk dua hari. Menu-menu tersebut diperuntukkan untuk mereka yang memiliki kupon yang telah disebar sebelumnya. (fyd/fyd)