Pasuruan (wartabromo) – Terpilihnya dua orang wartawan yang bertugas di wilayah Pasuruan sebagai anggota Panwaslu Kota Pasuruan menjadi ujian dan pertaruhan nama besar profesi jurnalis untuk menunjukkan kinerja yang baik di mata publik.
Hal ini disampaikan oleh Ketua PWI Perwakilan Pasuruan, Arie Yunianto pada wartabromo, Senin (23/2/2015).
Menurutnya, latar belakang sebagai jurnalis yang selama ini selalu independen dan kritis harus selalu dikedepankan dalam melaksanakan tugasnya untuk menghasilkan pemilu Kota Pasuruan yang berkualitas.
Isu yang berkembang, Pilwali tahun ini akan diwarnai dengan pertarungan antara incumbent Walikota saat ini, Hasani dan Wakilnya Setiyono untuk merebut kursi orang nomer satu di Kota Pasuruan.
“Itu harus tetap dijaga, sikap yang bebas dari intervensi kepentingan, ” tegas Sam Oen, panggilan akrabnya.
Dijelaskannya, terpilihnya dua orang wartawan yang selama ini bernaung dalam organisasi Persatuan Wartawan Indonesia Perwakilan Indonesia (PWI) Pasuruan merupakan ujian dan pertaruhan nama besar profesi jurnalis.
“Jurnalis sudah terbiasa dengan intimidasi. Jadi tidak perlu ragu dan takut untuk menegakkan kebenaran dan aturan, “tandas mantan wartawan Surya yang kini berpindah menjadi wartawan Seputar Indonesia ini.
Sebelumnya diwartakan, berdasarkan surat pengumuman Bawaslu Jatim nomer : 64/BAWASLU-PROV/JTM/II/2015 tentang Penetapan Anggota Panitia Pengawas Pemilihan Bupati/Walikota di 16 Kabupaten/Kota Propinsi Jawa Timur, dua orang wartawan yang bertugas di wilayah Pasuruan yakni Incumbent, Mohammad Anas (wartawan JTV) dan Tuji Hartono (Kontributor ANTV/TVONE) yang juga wakil ketua PWI Perwakilan Pasuruan lolos bersama satu orang incumbent lain yakni Nico Trisno Prahoro.
Ketiga orang tersebut, berhasil menyisihkan tiga orang calon lainnya yakni M.Sholeh, Syaifuddin dan Incumbent Ketua Panwaslu Kota Pasuruan yakni Slamet Supriyadi. (yog/yog)