Tutur (wartabromo) – Ratusan hektar perkebunan apel terbentang luas di 8 Desa di wilayah Kecamatan Tutur, Pasuruan. Perkebunan apel ini patut menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan domestik, seperti Jakarta, Surabaya, Banyuwangi, dan beberapa kota besar di Indonesia.
Salah satunya adalah Desa Kayukebek, sebagai salah satu kawasan wisata petik apel yakni memetik sekaligus makan apel yang sudah masak pohon dari kebunnya.
Atik Chandra (35), salah seorang perempuan asal Jakarta mengaku kagum dengan apel yang ada di Kecamatan Tutur. Menurutnya, apel yang ada di Tutur relatif lebih besar dibanding daerah lain seperti di Batu, Malang.
“Apel yang ada di Tutur besar-besar dan warnanya sangat menggoda yakni merah menyala. Apalagi rasanya yang super duper manis,” kata Atik.
Atik sendiri ternyat baru mengetahui jika ada wisata apel di Tutur setelah browsing di internet. Menurutnya, apel yang ada di Tutur ternyata menjadi pasokan untuk para penjual apel yang ada di Batu.
“Saya kaget ternyata yang ada di Batu itu ngambilnya di Tutur. Pantesan petani apel di sini kaya-kaya,” ujarnya.
Selama di Tutur, Atik mengaku memborong puluhan kilo apel jenis Rome Beauty, untuk dibawa sebagai oleh-oleh saat kembali ke Jakarta.
Harga apel jenis Rome Beauty di Tutur sangat murah, yakni cuma Rp 15.000 per kilogramnya. Berbeda dengan Apel jenis Ana dan Manalagi yang dijual dengan harga masing-masing Rp 10.000 dan Rp 8000 perkilogramnya.
“Harga apelnya murah, wah kalau gak borong banyak, rasanya pasti akan menyesal. Kami juga akan membeli Strawberry dan Bunga Krisan yang juga banyak ditanam di Tutur,” ungkapnya.
Apel Tutur atau yang popular disebut dengan Apel Nongkojajar adalah salah satu Ikon Buah Khas Kabupaten Pasuruan, disamping Mangga Gadung Klonal khas Kecamatan Rembang dan Sukorejo, Srikaya Khas Rembang, dan Durian Khas Kecamatan Purwodadi dan Pasrepan.
Tahun 2015 ini, Pemkab Pasuruan akan memprioritaskan pembangunan pada sektor pertanian dan ekonomi kerakyatan. Anggaran pun telah disiapkan khusus untuk mengoptimalkan seluruh hasil pertanian dan pengembangan ekonomi kerakyatan.
“Sektor pertanian akan kita kembangkan jauh lebih besar lagi. Momennya pas dengan intruksi Presiden Joko Widodo agar setiap daerah mampu mengoptimalkan hasil pertanian, agar Indonesia tak lagi impor buah,” Kata Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf saat dimintai komentar tentang potensi hasil pertanian di Kecamatan Tutur. (eml/yog)