Bangil (wartabromo) – Sebanyak 500 hektar tambak di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, terendam banjir. Akibatnya, para pemilik tambak dipastikan akan mengalami gagal panen dan merugi hingga miliaran rupiah.
Salah seorang pemilik tambak, M. Rusdi mengatakan, akibat banjir tersebut benih udang maupun ikan bandeng yang ditebar ikut terseret banjir.
Menurutnya, untuk 1 hektar tambak bisa menghasilkan minimal udang windu sebanyak 500 kilo dengan harga minimal Rp 40.000 setiap kilonya.
“Kalau luasan tambak 500 hektar, berarti kerugian bisa Rp 10 miliar-an,” kata Rusdi.
Sementara, Kasubdin Pengairan Dinas Pengairan dan Pertambangan Kabupaten Pasuruan, Sukarseno mengatakan, pihaknya sudah berupaya untuk melakukan penanganan terhadap tanggul Sungai Kedung Larangan yang jebol. Namun karena aliran Sungai Kedung Larangan, termasuk DAS Brantas hal itu menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.
“Kami sudah mengkoordinasikan dengan DAS Brantas dan Pengairan Propinsi Jawa Timur. Kami hanya bisa menunggu penanganan lebih lanjut,” kata Sukarseno. (hrj/yog)