Pasuruan (wartabromo) – Dinas Pengairan dan Pertambangan Kabupaten Pasuruan menyatakan kesiapan menghadapi bencana banjir yang selalu terjadi saat musim hujan. Selain melakukan normalisasi sungai, para petugas penjaga pintu air juga sudah dilatih agar tanggap dengan situasi rawan banjir.
“2014 ini kami sudah normalisasi di 11 titik sungai dan saluran irigasi untuk meminimalisir banjir. Tentunya di lokasi-lokasi yang menjadi tangungjawab dan wewenang kami,” kata Kepala Dinas Pengairan dan Pertambangan Kabupaten Pasuruan Misbah Zunib, Jumat (19/12/2014).
Untuk sungai-sungai besar itu yang berada dalam tanggungjawab pemerintah pusat dan provinsi, pihaknya sudah merekomendasikan agar dilakukan normalisasi.
“ Ada yang wewenang pemerintah pusat seperti Sungai Kedunglarangan, ada yang pemerintah provinsi. Namun di sungai-sungai besar kami sudah melakukan pembersihan sampah dan eceng gondok. Kami juga sudah merekomendasikan agar dinormalisai,” terangnya.
Misbah mengatakan, selain itu pihaknya juga sudah melatih puluhan petugas penjaga pintu air. “Mereka harus siap setiap saat melaporkan ketinggian air, terutama saat hujan lebat. Para penjaga pintu air ini akan melaporkan ke pihak BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) jika terdapat potensi banjir.
“Kami juga sudah bekali 30 penjaga air dengan HT (handytalky) untuk memudahkan kerja mereka,” jelasnya.
Data dari BPBD Kabupaten Pasuruan, terdapat 10 kecamatan masuk peta rawan banjir. Diantaranya Beji, Rembang, Bangil, Kraton, Winongan, Gondangwetan, Rejoso, Nguling, Grati dan Pohjentrek. (fyd/fyd)