Pasuruan (wartabromo) – Musim hujan menjadi ‘surga’ bagi pabrik-pabrik tidak bertanggungjawab untuk membuang limbahnya ke sungai. “Debit sungai yang besar membuat limbah cepat hilang terbawa arus arus,” kata Kepala Bidang Analisis Dampak Lingkungan Balai Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Pasuruan, Rosalina Yunita, Sabtu (13/12/2014).
Menurut Risolina, BLH selama ini kewalahan mengawasi, jumlah pabrik yang mencapai ribuan, tidak sebanding dengan jumlah petugas pengawas. “Musim hujan surganya bagi para pembuang limbah dan sampah,” kata dia.
Rosalina mengatakan dari sembilan daerah aliran sungai (DAS) di Kabupaten Pasuruan, enam diantaranya menjadi lokasi pembuangan limbah cair dari pabrik-pabrik. “Sebut saja Sungai Carat, Sungai Kedunglarangan dan Sungai Wangi. Memang ada izin membuang limbah cair ke sungai tapi harus sudah memenuhi baku mutu,” terangnya.
Hidrolog dari Universitas Brawijaya Malang, Gunawan Wibisono, mengatakan untuk mengatasi permasalahan limbah sebenarnya tidak perlu menggunakan banyak tenaga manusia. “Bisa menggunakan alat untuk mngukur PH, begitu PH berubah, ada sistem yang langsung melaporkan adanya perubahan PH itu ke handphone pengawas,” katanya.
“Saat ini tinggal keinginan dari pemerintah, punya keinginan melindungi sungai atau tidak,” tandasnya. (fyd/fyd)