Pasuruan (wartabromo) – Ada kisah tersendiri dari peringatan hari guru tahun ini di Kabupaten Pasuruan. Ribuan guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pasuruan harus urunan sendiri untuk mewujudkan mimpinya memiliki gedung yang representatif sebagai kantornya.
Pada peringatan hari guru yang jatuh pada tanggal 25 Nopember 2014 ini, uang urunan tersebut sudah terkumpul sebanyak Rp 1,7 Milliar yang dikumpulkan dari 11.454 guru se-Kabupaten Pasuruan. Baca : 11.454 Guru PGRI Ditarik Urunan Bangun Gedung Sekretariat
Uang yang didapat dari “urunan” guru TK, SD, SMP, SMA dan SMK tersebut pun diperlihatkan dihadapan Bupati dan wakil Bupati yang mengikuti upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke 69, di Lapangan SMAN 1 Pandaan, Selasa (25/11/2014).
Ketua PGRI Kabupaten Pasuruan, Sumardiarso saat dikonfirmasi mengatakan uang senilai Rp 1,7 Milliar tersebut ternyata belum cukup untuk membangun gedung yang diharapkan tetapi hanya bisa digunakan untuk mengangsur biaya pembelian tanah seluas 1,6 hektar senilai Rp 4 milliar.
“Kita masih berusaha menyicil utang pembelian tanah secara bertahap,”ujarnya.
Dirinya berharap agar pembangunan Gedung PGRI Kabupaten Pasuruan dapat cepat terlaksana meski masih banyak biaya yang harus dikumpulkan melalui uang sukarelawan.
“Kita sepakat untuk menyumbangkan Rp 2 juta yang dicicil selama 40 bulan, dan sampai sekarang belum semua guru melunasinya. Kita masih terbuka untuk semua guru dapat bersama-sama, bahu membahu mencapai apa yang kita harapkan, yakni Gedung PGRI,” tandasnya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan wartabromo, sebanyak 11.454 guru se-Kabupaten Pasuruan akan dikerahkan demi terwujudnya gedung baru yang jauh lebih representatif untuk memenuhi kebutuhan guru TK, SD, SMP, SMA, dan SMK di Kabupaten Pasuruan. Mereka ditarik iuran secara sukarela, khusus untuk 4.454 guru non sertifikasi, sedangkan 7.000 guru yang sudah bersertifikasi, lebih ditekankan untuk membayar Rp 2 juta, dengan cara tunai maupun cicilan maksimal sebanyak 40 kali.
Pembangunan Gedung baru ini dilakukan lantaran gedung yang sampai saat ini difungsikan sudah tak mampu untuk menampung belasan ribu guru, lengkap dengan permasalahannya.
Sejak tahun lalu, pihak pengurus PGRI Kabupaten Pasuruan telah melakukan kesepakatan harga pembebasan lahan seluas 20.000 meter persegi dan pembangunan gedung seluas 3.000 meter persegi, kepada 14 pemilik tanah di sekitar Desa Sambirejo, Kecamatan Rejoso.
Rencananya besaran biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan tersebut sekitar mencapai Rp. 14 milliar. PGRI Kabupaten Pasuruan sendiri mentargetkan bahwa pertengahan tahun 2017 mendatang, pelaksanaan tahap I untuk pembebasan dan tahap II untuk realisasi pembangunan, dapat segera dilakukan. (eml/yog)