Beji (wartabromo) – Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan mengundang warga Desa Baujeng, Kecamatan Beji, membahas masalah pencemaran Sungai Wangi di kantor Kecamatan Beji. Namun warga menilai pertemuan itu tidak akan menghasilkan apapun seperti yang sudah-sudah.
“Pertemuan ini nihil, nggak akan ada solusinya,” kata Kepala Desa Baujeng, Khozin, di Kantor Kecamatan Beji.
Karena keyakinan bahwa pertemuan tersebut tak menghasilkan apapun, kata Khozin, banyak warga yang tidak hadir. “Saya sudah bayangkan dari rumah, kalau pertemuan ini nggak ada artinya,” tandasnya.
Sejak melakukan aksi unjuk rasa di kantor BLH, Senin (13/10/2014) lalu, warga memberikan waktu dua minggu kepada BLH Kabupaten Pasuruan untuk mengatasi pencemaran Sungai Wangi. Warga meminta kepada BLH setempat untuk segera menyelesaikan masalah pencemaran limbah yang sangat mengganggu aktifitas warga.
“Jatuh temponya tinggal dua hari lagi. Apapun yang dilakukan ini malah mbulet lagi,” tandas Khozin, yang datang bersama sejumlah perangkat desa Baujeng yang lain.
Ia mengatakan pencemaran limbah pabrik ke Sungai Wangi sudah berlangsung sejak 2011. Warga menegaskan bahwa warganya menilai BLH Kabupaten tidak bekerja serius.
“Kalau kali buthek (keruh) berarti BLH tidak bekerja. Kalau rundingan seperti ini nggak ada penyelesaiannya,” tandasnya.
Tujuh pabrik yang dituding bertanggungjawab pada pencemaran Sungai Wangi diantaranya CV Hikmah Bahagia Sejati, PT Bumi Pandaan Plastik, PT Aneka Tuna Indonesia, PT Behaestex, PT Setia Pesona Cipta, PT CS2 Sehat dan PT King Dragoon Net. Ketujuh pabrik tersebut diundang dalam pertemuan tersebut. (fyd/fyd)