Lumbang (wartabromo) – Ilmu santet kembali menjadi ‘kambing hitam’ atas sakit menahun yang tak kunjung sembuh. Dan lagi-lagi, ritual sumpah pocong menjadi cara untuk membuktikan seseorang memiliki ilmu santet atau tidak.
Seperti yang dilakukan, Edy Mursit (36), salah seorang warga Desa Palang Besi, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, yang terpaksa menjalani sumpah pocong di Majid Ar- Rohmah desa setempat, Jumat (5/9/2014).
Sumpah pocong dijalaninya untuk membuktikan dia tak memiliki ilmu santet seperti yang dituduhkan warga. Warga menuduh dia telah menyantet mertuanya sendiri, Bunayan (75), yang sakit-sakitan pada tubuhnya, utama di bagian pinggang dan kaki.
“Pak Bunayan sudah sekitar 5 tahun sakit-sakitan. Sudah sering ke dokter untuk diperiksa tapi belum sembuh juga,” ujar Ainul Yaqin, tetangga Bunayan yang menginginkan sumpah pocong digelar.
Sumpah pocong dipimpin H Abu Yasin Bin Bustomi, tokoh agama di desa setempat. Dengan mengenakan kain kafan yang sudah disediakan, Edi Mursit langsung dibaringkan di depan para Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat serta Kapolsek dan Camat Lumbang itu.
Kemudian, tertuduh di bacakan tahlil serta do’a – do’a oleh ratusan warga yang menyaksikan acara sumpah pocong antara menantu dan mertua itu.
“Tujuan diadakanya sumpah pocong ini, untuk membersihkan nama baik kedua belah pihak , dalam sumpah pscong tidak mempunyai kekuatan hukum dan ini hanya menghindari konflik saja,” jelas H Yasin.
Pasca dilakukan sumpah pocong, tak ada hal aneh yang terjadi pada Edy Mursit. Menurut keterangan Petugas Kesehatan Puskesmas Lumbang, Damar, Bunayan mengalami penyakit asam urat. Karena usianya sudah lanjut susah disembuhkan. “Bukan karena santet,” ujarnya. (rhd/fyd)