Lekok (wartabromo) – Para nelayan di Pasuruan sepekan terakhir mengeluhkan menurunnya hasil tangkapan ikan akibat angin kencang dan cuaca buruk.
Jika pada cuaca normal para nelayan bisa mendapatkan sekitar lima kwintal ikan sehari, saat ini menurun menjadi dua sampai tiga kwintal.
Cuaca kurang bersahabat di Selat Madura tersebut sudah mulai dirasakan menjelang bulan Ramadan lalu. Kapal nelayan terutama yang berukuran kecil tidak bisa menembus perairan dalam. “Ya akhirnya hanya mencari ikan di pinggiran saja,” terang Suri (31), nelayan di Lekok, Kabupaten Pasuruan, Selasa (15/7/2014).
Menurunnya hasil tangkapan membuat para nelayan merugi karena biaya operasional yang tinggi.
Nelayan di Kelurahan Ngemplakrejo, Kota Pasuruan, juga mengeluhkan hal serupa. Biasanya dalam sehari mereka bisa mendapatkan tujuh kwintal ikan, kini paling banyak mendapatkan empat kwintal
“Kalau anginnya kencang ikan-ikan tak banyak dijumpai di permukaan,” ujar Ahmad (39).
Meski begitu, kata Ahmad, nelayan masih tertolong dengan naiknya harga ikan karena stok menurun. Ikan teri basah, misalnya, biasanya dijual Rp 2-3 ribu/kg naik menjadi Rp 5 ribu/kg. Begitu juga dengan ikan lainnya. (fyd/fyd)