Pandaan (wartabromo) – Impiannya untuk dapat menciptakan energi nuklir yang aman bagi manusia, sepertinya akan dapat dicapai oleh Kukuh Dwi Nugroho, pelajar SMAN 1 Pandaan, Pasuruan. Pasalnya, Siswa kelas XII 1PA 3 itu akhirnya diterima di Universitas yang telah meluluskan orang-orang besar dan sukses, salah satunya, calon Presiden RI, Joko Widodo (JOKOWI) yakni Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta. Bedanya, Jika Jokowi dahulu menjadi mahasiswa fakultas Kehutanan maka Kukuh lebih memilih Fakultas Teknik Nuklir UGM.
Saat ditemui wartabromo di sekolahnya, Jum’at (30/05) pagi. Anak pertama dari pasangan Satoto Pribadi dan Tatik Sukarniningsih itu tak menunjukkan ekpresi wajah layaknya seorang anak yang penuh dengan prestasi. Justru sebaliknya, ia tampak berpenampilan cuek, dan terkesan ramai. Padahal, di sekolahnya sendiri, Kukuh dikenal sebagai bintang kelas sejak duduk di bangku kelas X.
“Dalam Unas tahun ini, nilai yang dicapai oleh kukuh sebenarnya tidak terlalu tinggi, yakni 47,85. Coba saja kalau materi unas itu semuanya isian dan tidak ada yang memilih, maka saya yakin Kukuh akan mendapatkan nilai sempurna, karena banyak hal yang bisa saja mengurangi nilai, entah itu arsiran yang kurang sempurna dan lain-lain,”kata Sulistyorini, Wali Kelas Kukuh saat mendampinginya ketika bertemu wartabromo.
Kukuh sendiri memang gemar mempelajari segala ilmu pengetahuan yang ada kaitannya dengan nuklir dan energi bumi. Khusus untuk nuklir, pelajar berkacamata ini ingin menciptakan sebuah nuklir yang tak lagi membahayakan manusia maupun makhluk hidup lainnya. Resiko yang ditimbulkan oleh nuklir kebanyakan berbahaya bagi kesehatan.
“Nuklir itu sebenarnya banyak sekali manfaatnya, baik untuk pembangkit tenaga listrik dan kegunaan yang lain. Yang paling penting bagaimana menciptakan nuklir yang aman dan tidak berbahaya bagi kita sendiri,” katanya.
Selain ingin menemukan nuklir yang aman, pilihan Kukuh untuk melanjutkan studi di Fakultas Teknik Nuklir UGM Jokjakarta, tak lain hanya ingin merubah pola pikir masyarakat akan nuklir yang identik dengan bom, rudal atau sebuah benda yang gampang meledak.
“Masyarakat selama ini selalu salah persepsi, karena dalam kedokteran sendiri, ada istilah radiologi, dan itu memberikan manfaat banyak bagi dunia kesehatan. Nah, radiologi sendiri kan kaitannya langsung dengan nuklir. Semoga saja saya dapat menemukan racikan atau bahan pembuat nuklir yang aman bagi dunia,” tutur Kukuh.
Di lain pihak, Achmad Zaenal Pribadi, Kepala SMAN 1 Pandaan mengaku bangga dengan lolosnya Kukuh sebagai Mahasiswa UGM Jogjakarta. Menurutnya, jumlah siswa di Kabupaten Pasuruan yang diterima di Universitas besar seperti ITB, UI, ITS maupun UGM sangat sedikit.
“Kalau siswanya kurang pandai atau kemampuannya belum mumpuni, maka susah untuk menembus universitas besar, karena saingannya adalah pelajar dari seluruh Indonesia. Kami berdoa agar Kukuh akan menjadi orang besar di negeri ini,” ucapnya.
Kukuh Dwi Nugroho sendiri dinyatakan lolos melalui Jalur SNMPN (Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri) tahun 2014 melalui sebuah pengumuman di Website Resmi UGM pada tanggal 27 mei lalu. Selamat ! (eml/yog)