Sukapura (wartabromo)– Ratusan hektar lahan pertanian di lereng Gunung Bromo Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo terancam rusak.
Rusaknya, tanaman sayur milik warga itu diakibatkan semburan asap putih yang bercampur belerang dari kawah gunung Bromo. Rata-rata tanaman sayuran terparah terdapat di lahan jarak terdekat dengan gunung Bromo yakni di dusun Cemoro Lawang Desa Ngadisari.
Gas atau asap tebal yang bercampur belerang dari gunung bromo tersebut cukup menyengat dan menerpa tanaman warga.
Bahkan, tanaman kentang yang terkenal di daerah lereng Gunung Bromo itu terancam tidak dapat diselamatkan hasilnya oleh warga. Sebab, kentang yang menjadi pengahasilan warga sekitar tersebut ‘busuk’.
“Bau belerang sejak beberapa hari ini, tanaman kentang rusak dan terancam gagal panen,” ujar Bambang Ridwan seorang petani tanaman kentang pada wartabromo, Kamis (1/5/2014).
Untuk menyelamatkan tanamannya tersebut, para petani terpaksa hanya menyelamtkan bibit kentang supaya bisa ditanam kembali kalau cuaca sudah normal.
“Apanya yang mau di panen, kentangnya sendiri dan daunnya sudah banyak yang busuk,”beber Bambang.
Selain kentang, hembusan asap belerang juga mengakibatkan tanaman bawang mengalami kerusakan yang sama dengan kentang.
Disetiap ujung tanaman bawang pada daunnya itu, ternyata juga kering akibat cuaca tidak normal yang di akibatkan semburan gas dari kawah gunung bromo yang bercampur belerang. “Kalau tanaman gubis, tidak masalah dengan cuaca dan udara yang cukup menyengat baunya ini,”beber bambang.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolingggo Mahbub Zunaidi menyebutkan, pihaknya akan meninjau ke lokasi pertanian di kawasan lereng Gunung Bromo untuk melakukan pendataan.
“Secepatnya kami turun ke lokasi dan melakukan pendataan,”ujar Mahbub. (rhd/yog)