Pasuruan (wartabromo) – Ratusan kepala desa yang tergabung dalam Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Pasuruan. Kamis sore, (20/3/2014) berangkat menuju ke Bali dengan menggunakan lima buah bus. Keberangkatan mereka ke pulau dewata tersebut, ialah untuk melakukan study banding menggenai sistem pemerintahan pada salah satu desa yang ada di Kabupaten Tabanan,Bali.
Sebelum berangkat ke Bali, para kades tersebut terlebih dulu menyempatkan diri untuk berpamitan ke Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf.
“Study banding ini merupakan salah satu program AKD, dan tidak ada kaitannya dengan pemerintahan kabupaten ataupun mobilisasi massa dari satu partai tertentu. Akan tetapi, karena ini mengatasnamakan Pemkab Pasuruan. Makannya kami pamitan dulu bupati,”ucap Elok Dwi Cahyo, Kepala AKD Kabupaten Pasuruan.
Ia mengatakan, kalau kegiatan studi banding tersebut ialah bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan para kades menggenai sistem pemerintahan. “Sebab di Tabanan-Bali, ada salah satu desa yang sistem pemerintahan desanya terbaik tingkat nasional. Sehingga dari situlah kami ingin “meguru” ke sana, karena kalau disana lebih baik, kan nantinya bisa diterapkan di sini juga,” ujar Eko saat ditemui di pendopo Kabupaten Pasuruan, sebelum berangkat ke Bali.
Lebih lanjut ia mengatakan, tidak semuanya para kades yang ada di wilayah kabupaten setempat ikut dalam study banding tersebut. Sebab kata Eko, dalam study banding itu hanya diikuti oleh 223 kades, padahal total kades yang ada di Kabupaten Pasuruan sendiri berjumlah sebanyak 365 kades dengan 24 kecamatan. Ia menambahkan, bahwa setiap kades yang ikut dalam study banding tersebut dikenakan biaya transportasi dan akomodasi senilai Rp 600.000.
“Kegiatan ini memang inisiatif AKD yang sudah direncanakan sejak setahun sebelumnya,”imbuhnya.
Di sisi lain, Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf. Yang kala itu sempat disinggung, apakah dirinya tidak khawatir bila dituduh melakukan mobilisasi para kades untuk pemenangan partai yang dipimpinnya tersebut. Ia dengan tegas mengatakan, silahkan kalau ada yang mempolitisasi.
“Kegiatan ini murni dari program AKD, dan yang penting niat saya tidak ada melakukan untuk itu,” ucap Isryad, yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Umum DPC PKB Kabupaten Pasuruan. (abu/yog)