Area Tanam Terbatas, Tanaman Gandum Tosari Belum Diperluas

857

gandum-tosari-pasuruanTosari (wartabromo) – Di tengah krisis produksi gandum, Pemkab Pasuruan melalui Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan terus melakukan pembudidayaan tanaman gandum di Kecamatan Tosari, sejak tahun 2000 lalu.

Sekalipun masih terbatas pada satu wilayah namun kini disperta justru memperluas lahan gandum dari 100 hektar menjadi 120 hektar pada tahun 2013.

“Area tanam memang sangat terbatas hanya di tosari saja, akan tetapi kita akan memaksimalkan pembudidayaan tanaman dengan anggaran maupun program di dalamnya,”ujar Ichwan, Kepala Dispertan Kabupaten Pasuruan.

Menurutnya, saat ini Disperta sedang berencana untuk memperluas area tanaman gandum di Kecamatan Purwosari, Tutur dan Purwodadi. Akan tetapi, seluruh lahan yang menjadi target penggarapan tersebut ternyata milik Perhutani, sedangkan kawasan lain seperti prigen, sudah dipenuhi oleh lahan pertanian padi.

“Kalau sudah menjadi lahan kawasan, berarti dilarang untuk difungsikan sebagai kepemilikan masyarakat, sehingga lagi-lagi kita hanya mengandalkan kecamatan Tosari,”kata pria yang sudah lebih dari 10 tahun menjabat sebagai Kepala Disperta Kabupaten Pasuruan tersebut beralasan.

Sementara itu, untuk mendukung pembudidayaan gandum, dinas pertanian terus mengembangkan produktifitas tanaman gandum setiap tahunnya. Untuk tahun 2014 ini, Disperta telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 37,5 juta, khusus program pengembangan bubidaya tanaman alternatif untuk bantuan benih, pupuk dan obat obatan.

Dijelaskannya, bantuan tersebut dialokasikan pada 15 hektar lahan di Desa Ngadiwono dan Tosari, dan akan direalisasikan dalam semester tahun ini.

“Yang jelas, setiap tahunnya kita selalu mengalokasikan anggaran untuk gandum, tapi memang tidak menjadi prioritas utama, karena sudah pasti bersaing dengan komoditas yang lain dan tujuannya hanya untuk memberikan pemahaman bahwa gandum bisa ditanam dan dikembangkan di Indonesia, seperti di Kabupaten pasuruan,” jelasnya.

Saat ini, Di Kecamatan Tosari terdapat 3 desa yang dipilih sebagai kawasan tanam gandum, yakni Desa Ngadiwono, Baledono, serta Desa Tosari. Ketiga desa tersebut merupakan lahan kosong yang siap ditanam gandum.

Hasil yang didapatkan saat memanen gandum memang tidak sebanyak panen yang dilakukan oleh para petani kentang, lantaran peruntukannya hanya bisa digunakan untuk bubur dan tepung terigu saja.

“Gandum tidak punya kulit ari, jadi saat panen berlangsung, maka harus langsung diproses, kalau dibiarkan saja sampai berair, maka akan tumbuh kecambah, dan itu tidak bisa diapa-apain,”pungkasnya. (eml/yog)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.