Probolinggo (wartabromo) – Keputusan untuk menaikkan tarif wisata ke Gunung Bromo, dikhawatirkan akan berimbas menurunnya sejumlah pengunjung baik lokal maupun mancanegara ke kawasan Gunung Bromo melalui Kabupaten Probolinggo.
Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten Probolinggo tak kehilangan cara untuk tetap menarik minat wisatawan berkunjung ke kawasan gunung yang penuh eksotis tersebut, salah satunya yakni melakukan perbaikan infrastruktur dan fasilitas di sekitarnya.
“Supaya wisatawan tetap mengunjungi Gunung Bromo, kami (Pemerintah) akan memperbaiki semua infrastruktur yang ada di Bromo,”ujar Bupati Probolinggo Tantriana Sari di sela-sela kegiatan bersih-bersih TNI-POLRI di Kecamatan Tongas, Jum’at (28/2/2014).
Menurutnya, Infrastruktur tersebut berupa akses jalan menuju ke kawasan Gunung Bromo serta penambahan fasilitas yang dibutuhkan di kawasan menuju lokasi Bromo.
“Masih banyak yang perlu di lakukan untuk memagnet wisatawan, supaya pengunjung merasa puas meski tarif akan naik pada 1 Mei mendatang ini,”kata Tantri optimis.
Perbaikan sejumlah fasilitas tersebut akan secepatnya dilakukan debgan tetap berkordinasi dengan Balai Besar Taman Nasional Bromo-Tengger Semeru (TNBTS).
“Doakan saja, semoga tidak kendala apa-apa, karena Gunung Bromo itu merupakan kebanggan kita (Kabupaten Probolinggo). Kita masih mau melakukan kordinasi dengan pengelola,”pungkasnya.
Sebelumnya, setelah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 59 tahun 1998 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB) sektor kehutanan direvisi, tiket masuk ke Gunung Bromo, Tengger, dan Semeru naik tiga kali lipat.
Tiket untuk wisatawan asing melonjak dari Rp 57.000 menjadi Rp 267.500. Sementara itu, tiket masuk untuk wisatawan lokal dari Rp 10.000 per orang, kini naik menjadi Rp 37.500. (rhd/yog)