Dringu (wartabromo) – Cuaca ekstrim akhir-akhir ini membuat harga cabe rawit kian melambung yakni tembus hingga Rp. 21.000 perkilo di tingkatan petani.
Arifin (30) salah seorang petani cabe asal Dusun Sumberkepoh Desa tamansari Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo menagatakan, tingginya harga ini lantaran banyaknya lahan tanaman cabe petani yang kurang maksimal.
“Kenaikan harga tersebut terlihat dalam minggu-minggu ini,” ujarnya saat ditemui wartabromo, Kamis (24/1/2014).
Banyaknya tanaman cabe petani yang mengalami gagal panen, membuat permintaan cabe di pasaran cenderung meningkat. Arifin juga menyebutkan, sebelumnya harga cabe berkisar antara Rp 10-15 ribu perkilogramnya namun kini sudah mengalami kenaikan rata-rata hingga Rp 5-6 ribu perkilogramnya.
“Kalau musim hujan, panen cabe hanya mencapai 30-45 kilogram. Tetapi Jika musim kemarau bisa mendapatkan cabe sebanyak 75-100 kilogram,”terangnya.
Salah satu pedagang cabe di salah satu pasar tradisional di Probolinggo, H. Musri mengatakan, naiknya harga tersebut juga dipicu permintaan dari daerah lain mulai banyak berdatangkan. Seperti permintaan cabe dari Surabaya dan Bali.
“Cabe dipasaran sedikit berkurang, sehingga harga ikut mengalami peningkatan,”ujarnya. (rhd/yog)