Pasuruan (wartabromo) – Seringnya kecelakaan kereta api (KA) yang merenggut korban jiwa di perlintasan Kelurahan Kepel Kecamatan Bugulkidul Kota Pasuruan Kamis sore, membuat warga trauma.
Untuk mengusir trauma, warga menaburi perlintasan dengan air kembang. Dengan ritual itu warga berharap tak ada lagi tabrakan serupa.
“Di sini sering sekali terjadi kecelakaan kereta,” kata Jamil, warga sekitar.
Menurut Jamil, rata-rata para korban yang tertabrak kereta bukan warga kelurahan setempat. Padahal perlintasan tersebut tidak terhalang bangunan maupun pepohonan.
“Kalau orang sini sudah hafal,” jelasnya.
Yuni, warga yang lain mengatakan ritual menyirami lintasan KA dengan air kembang juga dilakukan agar arwah korban tidak mengganggu warga.
“Setiap habis kecelakaan selalu disiram air kembang,” katanya.
Dua remaja putri tewas mengenaskan usai ditabrak kereta api (KA) Mutiara Timur di perlintasan Kelurahan Kepel Kecamatan Bugulkidul Kota Pasuruan, Kamis (12/12/2013).
Insiden yang menewaskan Dini Andrianni (17) dan Laili (17) warga Desa Ranggeh Kecamatan Kondangwetan Kabupaten Pasuruan, merupakan yang kesekian kali terjadi. (fyd/fyd)