Bangil (wartabromo) – Tragedi pembunuhan bayi Fitria Keisya Sakira yang dilakukan oleh ibunya sendiri, Siti Maslikha (36), sungguh di luar nalar normal. Polisi pun melakukan tes untuk memastikan kondisi kejiwaan pelaku.
“Kondisi kejiwaannya terganggu. Kami akan melakukan tes di Rumah Sakit Jiwa Lawan,” kata Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Supriyono, Kamis (28/11/2013).
Tes dilakukan karena polisi mencurigai pelaku mengalami gangguan kejiwaan sehingga tega berbuat keji. Dugaan itu diperkuat informasi keluarganya bahwa ia pernah 4 kali berobat ke Rumah Sakit Jiwa.
“Laporan-laporan pengobatan juga ada,” jelas Supriyono.
Salah seorang tetangga, Ibu Hasan mengatakan pelaku memang memiliki riwayat gangguan kejiwaan. “Kalau habis periksa sembuh, kalau habis bertengkar pasti kumat. Pernah keliling kampung naik sepeda pakai helm,” jelasnya.
Bayi Fitria masih berusia 4 bulan. Korban merupakan anak terakhir dari 5 bersaudara pasangan Sunarto Aziz (36) dan Siti Maslikha (38).
Sebelumnya, warga Kelurahan Kersikan Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan dikejutkan dengan tewasnya seorang balita bernama Fitria Keisya Sakira di rumahnya. Penemuan mayat korban bermula saat kakek korban, Maksum (61) yang bertandang ke rumah korban tidak mendapati cucu bungsunya tersebut, pada pukul 05.30 WIB. Maksum kemudian meminta kakak tertua korban Husen (12) untuk mencarinya.
Beberapa saat mencari, Husen mendapati adiknya tewas di lorong rumah dalam keadaan mengenaskan. Tubuhnya terbungkus perlak dan berlumuran darah. Sebilah pisau dapur juga ditemukan di sekitar lokasi.
Mengetahui adiknya tewas mengenaskan kakek korban syok, sementara 4 saudaranya berlari keluar sambil menangis sehingga membuat warga geger. Seorang warga kemudian memberitahu ayah korban, Sunarto Aziz (36) yang sedang bekerja sebagai penjual kebab. Selang beberapa jam pasca kejadian, tersangka diamankan polisi. (fyd/fyd)