Nguling (wartabromo) – Masyarakat Desa Watestani Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan punya cara unik menyambut Hari Raya Idul Adha. Mereka melaksanakan ritual Manten Sapi untuk menghormati dan memeriahkan lebaran haji.
Ritual Manten Sapi di desa ini sudah dilakukan turun-temurun dari generasi ke generasi. Hingga saat ini ritual ini masih lestari. Ritual ini biasanya dilakukan sore hari menjelang malam takbiran.
Prosesi ritual dimulai dengan dikumpulkannya hewan kurban milik warga di sebuah pelataran maupun lapangan. Hewan kurban tersebut dimandikan dengan cara dibasuh dengan air. Setelah dimandikan, hewan kurban kemudian dipasangi rangkaian kembang di kepalanya hingga lehernya.
Setelah dipasangi kembang, hewan-hewan kurban kemudian dipakaikan kain berwarna putih yang dipasang melingkar di tubuhnya. Hewan-hewan ini pun bak pengantin.
Sapi-sapi yang sudah dipaesi itu kemudian diarak dari pelataran menuju masjid untuk diserahkan kepada ketua panitia kurban yang juga ketua takmir. Arak-arakan ini melibatkan para perempuan yang membawa berbagai alat rumah tangga dan bumbu masak dan hasil bumi.
Arak-arak ini menjadi bagian paling meriah dari ritual. Ratusan warga mengikuti hewan-hewan yang diarak menuju masjid. Seperti tujuannya untuk memeriahkan Idul Adha, Manten Sapi kali ini sangat meriah. Ritual Manten Sapi kali ini diikuti empat ekor sapi warga yang akan dikurbankan.
“Tujuan utamanya untuk syiar dan meramaikan Idul Adha. Juga untuk menumbuhkan niatan berkurban,” kata salah seorang panitia kurban, Abdul Kahfi, Senin (14/10/2013).
Meski namanya Manten Sapi, kambing-kambing yang akan dikurbankan warga juga diikutsertakan dalam ritual. (fyd/fyd)