Pasuruan (wartabromo) – Pengerjaan proyek Umbulan dimulai tahun depan. Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) harus tuntas pada Desember 2103.
Ketua Tim Kerjasama Pemerintah Swasta Sistem Penyediaan Air Minum (KPS SPAM) Umbulan, Hari Sasono, mengatakan studi amdal mencakup dua bagian besar yakni DAS Umbulan mulai dari hulu di lautan pasir Bromo sampai muara Sungai Rejoso serta jaringan transmisi pipa mulai dari sumber Umbulan di Desa Umbulan Kecamatan Winongan sampai Gunung Giri di Kabupaten Gresik.
“Pelaksanaan studi amdal dilakukan oleh konsultan PT Rona Lestari Surabaya. Hasil dari studi akan disidangkan di Komisi Amdal Propinsi Jawa Timur,” kata Hari Sasono, Kamis (3/10/2013).
Menurut Hari, Pemprov Jatim berkewajiban melakukan konservasi tangkapan air Umbulan di lautan pasir Bromo. Konservasi dilakukan untuk menjamin ketersediaan air minimal hingga 25 tahun ke depan.
“Kita harus optimis bahwa konservasi akan semakin baik dengan adanya proyek Umbulan,” tandasnya.
Debit air di sumber Umbulan mencapai 5.000 liter/detik, KPS SPAM Umbulan memanfaatkan air limpah sebanyak 4.000 liter/detik untuk memenuhi kebutuhan air minum di 5 kabupaten /kota, antara lain Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik serta dua komplek perusahaan, yakni PT Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) dan Ngoro Industri, Mojokerto.
“Proyek ini memanfaatkan air limpah, kita tidak melakukan pengeboran sehingga bisa merusak aquifer (saluran air bawah tanah),” jelasnya.
Proyek ini membutuhkan lahan seluas 8,3 hektar dengan rincian 4 hektar untuk sistem produksi, 2 hektar untuk relokasi kolam renang dan wisata dan 2,3 hektar untuk jaringan pipa. Pembebasan lahan saat ini tengah dilakukan. Jaringan pipa mencapai 96 km dengan diameter 1,8 meter. (fyd/fyd)