Pasuruan (wartabromo) – Ribuan hektar lahan di Kabupaten Pasuruan kondisinya sangat memprihatinkan. Berdasarkan data yang didapatkan dari Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Pasuruan total sebanyak 168,55 hektar lahan dengan kategori sangat kritis, 1.879,16 hektar lahan kritis, 4.440,15 hektar lahan agak kritis, serta 11.915,03 hektar lahan yang berpotensi kritis.
“Lahan yang masuk kategori sangat kritis tersebut ada di Kecamatan Gempol seluas 44,3 hektar dan 124 hektar lahan di kawasan Pasrepan,”ujar Kabid Kehutanan Dishutubun Kabupaten Pasuruan, Made Jayatsena pada wartabromo.
Dijelaskannya, penebangan liar yang berakibat pada deforestasi atau penggundulan hutan secara membabi buta serta kondisi cuaca yang senantiasa berubah menjadi salah satu faktor penyebabnya.
“Pemkab Pasuruan telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2,8 Milliar lebih, di mana anggaran tersebut akan dipergunakan untuk belanja bibit tanaman sebesar Rp 2,46 milliar, ditambah dengan belanja bahan obat-obatan sebesar Rp 29,30 juta, serta belanja bahan pupuk tanaman yang mencapai Rp 360,030 juta,”terangnya.
Pihaknya juga berencana akan menyusun sejumlah kegiatan penting di antaranya pengkayaan tanaman hutan untuk 66.000 bibit, pengembangan tanaman hutan untuk 100.000 bibit serta penyelenggaraan reboisasi hutan sebanyak 54.520 bibit.
Dari data yang didapatkan wartabromo, sejumlah kecamatan yang memiliki kategori lahan kritis yakni Bangil seluas 93,25 ha, Beji seluas 2,90 ha, Gempol seluas 216,82 ha, Grati seluas 37,51 ha, Kraton seluas 2,99 ha, Lumbang seluas 36,47 ha, Nguling seluas 146,07 ha, Rembang seluas 3,02 ha, Kecamatan Tosari seluas 6,55 ha, Tutur seluas 16,68 hektar, Puspo seluas 589,82 ha dan Pasrepan yang memiliki luas 675,08 ha. (eml/yog)