Winongan (wartabromo) – Malang nian nasib yang dialami oleh Nakun (70) warga Dusun Bendungan Desa Sruwi Kecamatan Winongan. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pencari kembang semboja tersebut tewas dikeroyok oleh puluhan warga lantaran dituduh menjadi dukun santet.
Korban tewas bersimbah darah sekitar 10 meter dari rumahnya setelah sebelumnya berusaha menyelamatkan diri dari amuk massa yang merusak rumahnya.
Menurut Sekretaris Desa Sruwi, Adam Sembari, korban dikeroyok oleh warga lantaran dituduh memiliki ilmu hitam atau santent padahal sebelumnya ia sempat bercanda bersama sejumlah temannya di warung kopi tak jauh dari rumahnya.
“Ia dilempari batu dan digebuki warga,” ujar Sembari pada wartawan, Sabtu (29/9/2012).
Sebelumnya, usai pulang dari warung kopi, korban sempat masuk rumah dan menutup pintu. Tiba-tiba sekelompok orang berdatangan dan memaksanya untuk keluar rumah.
Lantaran ketakutan, korban pun langsung kabur menyusul amuk massa yang tak terkendali dan merusak serta melempari rumahnya dengan batu.
Sayang, usahanya untuk menyelamatkan diri diketahui oleh massa. Akibatnya, pria berumur itu pun tak bisa berkutik setelah puluhan orang menghajarnya hingga tewas.
Meski begitu, sejumlah warga yang juga tetangga korban mengaku tak mengetahui secara pasti siapa-siapa pelaku yang tega menghabisi nyawa korban dengan kejam.
“Ngak tahu mas. Kejadiannya tadi malam,” ujar Nur, salah satu tetangga korban berusaha menutupi.
Paska kejadian, jasad korban kemudian dievakuasi oleh warga dan petugas kepolisian dari polsek setempat ke rumah sakit umum Dr R Soedarsono Kota Pasuruan.
Sementara itu, hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait kejadian tersebut. Namun berdasarkan info yang didapat wartabromo, ada 7 orang saksi yang kini sedang menjalani pemeriksaan oleh petugasĀ termasuk Kades Sruwi dan Kepala Dusun setempat. (fyd/yog)