Purwosari (WartaBromo) – Salah seorang pengusaha krupuk yang kini merasa terbebani dengan naiknya harga tepung dan minyak goreng tersebut adalah Suparno (40) warga Desa Buluagung Kecamatan Purwosari.Lelaki yang sudah hampir 14 tahun menggeluti bisnis krupuk tersebut kini lebih memilih membeli bahan mentah daripada melakukan kegiatan produksi sendiri.
Saat ditemui WartaBromo di rumahnya,Senin (19/12),Suparno mengaku,dirinya terpaksa memberhentikan sekitar 13 orang karyawannya akibat tak lagi mampu mengajinya.
“Biaya produksi makin mahal,tuntutan gaji karyawan juga makin tinggi,”ungkapnya mengeluh.
Bahkan,sejumlah peralatan produksi miliknya kini terbengkalai selama hampir empat bulan terakhir padahal beberapa alat produksi tampak masih cukup baru.
”Baru beli panci besar untuk meningkatkan produksi,malah harga tepung dan minyak mahal,”tambahnya.
Sebelumnya,Suparno mampu memproduksi krupuk hingga 3 kwintal perhari guna memenuhi kebutuhan para pelangganya di berbagai kecamatan seperti Purwosari,Purwodadi,Tutur dan Tosari.
Namun sejak 4 bulan terakhir dirinya hanya bisa menghabiskan 1 kwintal per hari dan itu pun berasal dari bahan mentah yang dibelinya dari pengusaha bermodal besar.
Kini, untuk bisa bertahan Suparno lebih memilih membeli krupuk mentah dan digoreng kembali.”Bisnis ini sudah menjadi penopang hidup keluarga,sehingga saya tidak mau kehilangan para pelanggan,”tuturnya.(yog/yog)