Probolinggo (wartabromo.com) – Jamaah Masjid Agung Raudlatul Jannah, Kota Probolinggo, resah. Pasalnya barang milik mereka acap kali raib digondol pencuri.
Terbaru menimpa Saiful arif, warga Kelurahan Sukoharo, Kecamatan Kanigaran, pada Kamis, 3 Desember 2020. Sekitar pukul 13.00 WIB, ia melaksanakan Salat Zuhur di masjid terbesar di Kota Probolinggo itu. Masjid ini, tak jauh dari tempatnya beraktivitas.
Saat salat itulah, Arif sempat merasa ada orang lain yang berdiri dan mengutak-atik tumpukan Al-Quran di belakangnya. Ibadah Arif pun sempat terusik dan khawatir akan tasnya. Namun, salat berjemaah bersama dengan rekannya waktu itu tetap dilanjutkan.
“Benar saja setelah salam, saya lihat ke belakang, tas saya sudah raib,” sebut Arif saat ditemui dii ruang kontrol CCTV Masjid Agung Raudlatul Jannah.
Dari rekaman CCTV, aksi itu terekam pada pukul 13.08 WIB. Nampak jelas pelaku seorang diri melakukan aksi pencurian tas jemaah masjid. Ia berpura-pura hendak membaca Al-Quran.
Ketika korban tengah sujud, pelaku dengan cepat meraih tas yang ada di belakang korban. Tas itu, ditutup dengan jaket yang dibawa pelaku dari awal. Pelaku pun melenggang keluar masjid membawa barang curiannya.
Dalam rekaman menit sebelumnya, nampak pelaku masuk ke pelataran masjid menggunakan sepeda motor matik warna merah.
Pelaku mengenakan baju bergaris dan berkerah. Sebelum masuk masjid, pelaku juga nampak membawa baju lain, dari jok motornya.
Saat keluar dari masjid, pelaku juga terekam kamera pengawas. Namun, pelaku yang diperkirakan berusia setengah baya itu, udah berganti baju batik hijau.
“Kalau untuk jumlah uangnya tidak seberapa dalam tas tersebut. Namun, ada dokumen dan handphone saya berisi file penting. Itu yang saya sayangkan,” kata Arif.
Maraknya aksi pencurian barang milik jemaah masjid Agung Raudlatul Jannah tak hanya terjadi sekali. Paling sering barang milik jemaah wanita, karena memang kondisinya sepi dan lebih tertutup. Selain itu, dalam beberapa bulan terakhir, juga terjadi pencurian motor milik jemaah.
“Terbaru sekitar pekan lalu. Namun aksi pelaku tidak terjangkau dan terekam kamera CCTV. Karena berada di blind spot,” ungkap relawan operator CCTV Masjid Agung Raudlatul Jannah, Imam.
Untuk menambah tingkat pengamanan, pihak takmir mengaku berusaha menambah jumlah kamera pengawas atau CCTV. Maksudnya, tentu agar bisa mengantisipasi dan meminimalisir aksi pencurian pada kendaraan maupun barang milik jemaah Masjid Agung Raudlatul Jannah Kota Probolinggo.
Di sisi lain, warga berharap ada tindakan tegas dari pihak kepolisian setempat. Harapannya, agar rentetan kasus pencurian di masjid di barat Alun-alun Kota Probolinggo itu tak terjadi kembali. Hal utama lainnya adalah memberi rasa aman jemaah yang hendak melaksanakan ibadah. (lai/saw)